Friday, July 20, 2007

Mengatasi Konflik Bathin

Ketegangan dan ketakutan adalah sesuatu yang wajar. Justru ini adalah bagian dari karunia Allah, supaya kita tahu bahwa sebenarnya manusia sangat lemah dan sangat terbatas. Yang perlu kita waspadai adalah jika ketegangan dan konflik itu terjadi berulang-ulang dan sering, meledak-ledak dan tidak terkendali. Apalagi bila tersimpan di hati dalam jangka yang lama. Bila sering kotor hati, sebaiknya perlu segera diobati. Tindakan-tindakan positif berikut ini, semoga bisa membantu mengobatinya :
...selengkapnya...



1. Berbagi rasa.
Menceritakan masalah kepada orang lain misalnya ortu, sahabat karib, ustad dan orang-orang yang kita percayai, akan mengurangi beban ketegangan pikiran. Tentu saja bukan untuk menceritakan kejelekan orang lain maupun membuka aib sendiri, tetapi kita arahkan untuk mencari solusi.

2. Menghindar sementara.
Bila masalahnya terasa begitu sulit diatasi dan sudah kita coba berulang-ulang ternyata belum terselesaikan juga, coba kita slow down sejenak. Ini bukan berarti kita meninggalkan masalah. Setelah agak tenang, kita coba untuk memetakan masalahnya dan mengumpulkan fakta-fakta sehingga kita bisa bertindak lebih rasional.

3. Penyaluran emosi dengan positif.
Olah raga, berkebun, berlatih beladiri dan beberapa kegiatan lain, akan membantu kita dalam menyalurkan emosi. Kemarahan yang tidak terkendali, adalah tindakan konyol yang justru membuka aib-aib kita.

4. Mengalah.
Mengalah adalah tindakan yang dewasa. Walaupun tindakan kita benar, kalau yang kita hadapi adalah orang yang tidak terkontrol, sebaiknya kita mengalah dahulu. Kata kuncinya adalah : kalahkan diri sendiri sebelum mengalahkan orang lain.

5. Membantu orang lain.
Keterlibatan emosi kita ketika membantu orang lain, menyenangkan mereka, meraba perasaan mereka, membuat hati kita lembut. Insya Allah kita bakal menjadi orang yang tidak banyak mengalami konflik.

6. Mengerjakan tugas tiap bagian.
Bagi yang belum berpengalaman bekerja dengan simultan, sebaiknya pekerjaan dipilah-pilah, bagian-perbagian dan selesaikan satu persatu. Meskipun memakan waktu yang lebih panjang, namun potensi ketegangannya relatif lebih rendah.

7. Jangan menganggap diri kita terlalu super.
Sikap tawadhu' adalah bagian penting dari sikap positif. Orang yang menganggap dirinya super, sering terjebak oleh standar yang terlalu tinggi, sedangkan kenyataannya belum tentu sehebat itu. Dan sebaiknya jangan menggunakan standar diri kita untuk menilai orang lain.

8. Menerima kritik dengan lapang dada.
Kritikan adalah bagian dari karunia Allah. Coba bayangkan kalau nggak ada yang mengritik, mungkin kita nggak pernah tahu sisi negatif dan positif kita.

9. Menjadikan orang lain pemenang.
Sebaiknya kita tidak menganggap bahwa semua hal dalam hidup ini adalah kompetisi-kompetisi yang harus selalu kita menangkan. Tidak ada salahnya kita memberi kemenangan kepada orang lain tanpa kita merasa kalah. Kesetimbangan, adalah sebuah prinsip yang patut kita kembangkan untuk mencapai kompetisi sama-sama menang.

10. Rekreasi.
Menghilangkan kejenuhan adalah bagian dari cara menghindari kinflik dan ketegangan. Melihat pemandangan yang hijau, menikmati lembutnya pasir pantai, menghirup segarnya udara pagi sangat dianjurkan. Bahkan akan lebih bagus kalau terjadwal.

11. Keyakinan.
Sikap yakin kita bahwa segala cobaan hidup itu datangnya dari Allah dan akan membuat kita lebih kuat, sangat penting untuk kita perhatikan. Dengan keyakinan ini, kita akan selalu menempatkan diri pada posisi positif walau apapun yang terjadi. Rumusnya adalah : Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya.

Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum wr wb.

No comments: